Teras Jateng 2018

01123Teras Jateng (Temu Regional Administrator Muda Jawa Tengah) merupakan forum diskusi mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik yang melibatkan universitas yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini bermaksud untuk menjalin silaturahmi antar program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik di Jawa Tengah. Selain itu kegiatan ini juga sebagai wadah untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan bertukar pikiran mengenai isu-isu yang sedang berkembang serta berusaha mencari solusi tentang permasalahan yang ada sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, pengabdian, dan penelitian. Tujuan diselenggarakannya Teras Jateng adalah :

  1. Untuk meningkatkan komunikasi antar mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik se-Jawa Tengah,
  2. Melakukan pendalaman, pembahasan, dan penelaahan terkait perkembangan keilmuan Administrasi Negara/Publik,
  3. Meningkatkan khasanah ilmu bagi mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik melalui tukar pikiran langsung dengan akademisi maupun praktisi,
  4. Mempererat hubungan silaturahmi antar mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik.

Teras Jateng 2018 diselenggarakan di Universitas Tidar (UNTIDAR) pada tanggal 24-26 Februari 2018. Kegiatan ini diikuti oleh 6 Universitas di Jawa Tengah, yaitu UNS, UNSOED, UNDIP, UNISRI, UNTAG, dan UNTIDAR. Agenda utama dari Teras Jateng yaitu adanya penelitian yang dilakukan oleh masing-masing universitas, seminar nasional, Focus Group Discussion (FGD), Public Hearing, serta sidang Teras Jateng. Teras Jateng kali ini mengangkat tema besar “Kebijakan Ketenagakerjaan dalam Meningkatkan Daya Saing di Jawa Tengah Menuju Indonesia Emas 2045” dengan tiga cluster, yaitu Sosial Budaya, Ekonomi Politik, dan Kelembagaan. Delegasi yang mewakili HMJ AN FISIP UNSOED untuk mengikuti kegiatan ini yaitu : Chynde Sarimelati Rusman (2017), Mei Tri Widia (2017), Irna Sulistiani (2016), Shilvia Afhriska Sidi (2016), Khoiru Suhendra (2015), Lintang Ayu Saputri (2015), dan Novia Sagita Dewi (2015). Penelitian yang dibawa delegasi Unsoed dengan cluster Kelembagaan berjudul “Pelatihan Kerja sebagai Upaya Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk Meningkatkan Daya Saing Pekerja Migran Indonesia”.

Diawali dengan Focus Group Disscusion untuk memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh masing-masing universitas dan mempersiapkan apa saja yang akan dibawa dalam public hearing sebagai rekomendasi yang ingin diberikan kepada pemerintah provinsi Jawa Tengah. Agenda pulic hearing ini dihadiri oleh Dra. Wika Bintang, MM (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah).

Rekomendasi yang disampaikan cluster Sosial Budaya (UNTAG dan UNTIDAR) lebih menekankan agar pemerintah membantu kerjasama antara kampung blogger dan kampung batik dalam teknik pemberdayaan masyarakat untuk masyarakat atau wilayah yang belum mapan. Sedangkan rekomendasi yang diusulkan cluster Ekonomi Politik (UNDIP dan UNISRI) adalah pemerintah seharusnya membuat website resmi dinas atau lembaga pemerintah. Selain itu, pemerintah juga diminta untuk dapat memfasilitasi Pekerja Migran Indonesia dengan sistem e-budgeting, yang nantinya untuk memberdayakan UMKM. Pemerataan pelayanan satu atap LSA PTKLN dan pembuatan sistem online untuk pembuatan perizinan dalam rangka memangkas birokrasi yang berbelit juga dijadikan sebagai rekomendasi. Dan yang terakhir, cluster ini menekannkan pada pemerintah untuk membuat regulasi yang mengatur UMKM disetiap kota atau kabupaten di Jawa Tengah dan meregulasi Perda Nomor 10 Tahun 2017 tentang perencanaan pembangunan industri di Jawa Tengah.

Dalam cluster Kelembagaan (UNSOED dan UNS) menyampaikan rekomendasi berkaitan dengan tenaga kepelatihan, kurikulum, sarana dan prasarana, dan sumber daya keuangan yang di Balai Latihan Kerja Kabupaten Banyumas yang masih mempunyai beberapa kekurangan serta pemberian legalitas kepada Forum Pengembangan Kampoeng Batik (FBKB) di Surakarta. Cluster ini menekankan kepada pemerintah agar BLK pemerintah memiliki tenaga kepelatihan pekerja migran sendiri, melakukan pengawasan secara berkala dan lebih tegas mengenai kurikulum peltihan di BLK swasta dan menambahkan aspek pemangunan karakter dalam kurikulum, pemerintah seharusnya melakukan pengawasan dan pengecekan sarana prasarana secara berkala, lalu perlunya ada kerjasama antara pihak pemerintah dan pihak swasta dalam pembiayaan pelatihan pekerja migran di Indonesia, dan pemerintah sebaiknya memberikan sertifikasi kepada FPKB.

Dari rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan masing-masing cluster mendapatkan respon positif dari stakeholders. Mereka juga berharap untuk dapat bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi agar dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di Jawa Tengah.

0112Setelah itu, dilanjutkan dengan seminar nasional “Kebijakan Ketenagakerjaan untuk Meningkatkan Daya Saing di Jawa Tengah Menuju Indonesia Emas 2045”, para delegasi dan peserta seminar mendapat banyak pengetahuan yang diberikan oleh Muhammad Hanif Dakhiri (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia), Dra. Wika Bintang, MM (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah), Dra. Eny Boedi Orbawati, M,Si (Dosen Fakultas ISIP UNTIDAR) mengenai kebijakan ketenagakerjaan untuk meningkatkan daya saing di Jawa Tengah. Untuk meningkatkan tenaga kerja yang berdaya saing, diperlukan pengembangan standard kompetensi kerja, penguatan lembaga sertifikasi, penguatan akses dan mutu melalui pelatihan vokasi, penguasaan dan teknologi terkini serta mengembangkan jiwa kewirausahaan. Mahasiswa sebagai agent of change juga berperan penting dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja di Jawa Tengah.

Selain membahas permasalahan di Jawa Tengah, terdapat agenda sidang teras Jateng yang membahas menganai keberlanjutan Teras Jateng untuk tahun berikutnya, mulai dari evaluasi kegiatan, bentuk kegiatan, tema kegiatan serta tuan rumah untuk Teras Jateng 2019. Dari hasil sidang telah disepakati untuk tema Teras Jateng 2019 yaitu “Pengembangan Potensi Kepariwisataan Daerah untuk Meningkatkan Daya Saing Masyarakat di Jawa Tengah Tahun 2025”. Sedangkan untuk tuan rumah Teras Jateng 2019 yaitu bertempat di Universitas Slamet Riyadi. Dengan cluster ekonomi kerakyatan, sosial budaya, dan kelembagaan. Universitas Jenderal Soedirman mendapatkan cluster ekonomi kerakyatan.

Selain agenda utama terdapat beberapa agenda tambahan, salah satunya yaitu adanya gala dinner. Dalam gala dinner disampaikan juga beberapa awarding untuk delegasi Teras Jateng 2018. Awarding yang pertama yaitu Best Video yang diberikan kepada Universitas Jenderal Soedirman. Awarding yang kedua yaitu Best Delegation yang diberikan kepada Ilham (delegasi dari Universitas Diponegoro). Dan awarding yang ketiga yaitu Best Research yang diberikan kepada Universitas Slamet Riyadi. Acara ini ditutup dengan kegiatan city tour yang bertujuan untuk mengenalkan potensi daerah di Kota Magelang.

Video Hasil Penelitian Delegasi Unsoed

https://youtu.be/MXbp45ffzWk

 

(Chynde Sarimelati Rusman, AN 2017)